5 Macam Teknik Casting

Sineas Muda
0

Casting adalah proses seleksi pemain film yang sesuai dengan peran yang dibutuhkan dalam drama. Proses seperti ini biasanya dilakukan oleh Departemen Casting. Namun, hal ini masih melibatkan sutradara. Proses casting ini dilakukan pada saat pembuatan naskah sudah dinyatakan selesai. Aktivitas casting ini diketuai oleh seorang penata peran yang sering disebut dengan direktur casting , dan tugas sutradara adalah memilih pemain untuk dijadikan pemeran. Pada saat pemilihan peran penting biasanya sutradara akan bertemu secara langsung dengan pemerannya. Teknik dalam melakukan Casting dapat dibagi menjadi:

  1. Casting by Ability, Pemilihan pemeran berdasarkan kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan. Kecerdasan seseorang memegang peranan penting dalam membawakan peran yang sulit dan dialog panjang. Tokoh utama suatu lakon di samping persyaratan fisik dan psikologis juga dituntut memiliki kecerdasan yang cukup tinggi sehingga daya hafal dan daya tanggap cukup cepat.
  2. Casting to Type Pemilihan pemeran berdasarkan kecocokan fisik si pemain. Tokoh tua diperankan oleh orang tua, tokoh pedagang diperankan oleh orang yang berjiwa dagang, dan seterusnya.
  3. Antitype Casting, Pemilihan pemeran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang diperankan. Teknik ini sering disebut educational casting. Maksudnya, mendidik seseorang memerankan watak dan tokoh yang berlawanban dengan wataknya sendiri dan ciri fisiknya sendiri.
  4. Casting to Emotional Temperament, Pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran. Mereka yang mempunyai banyak kecocokan dengan peran yang dibawakan dalam hal emosi dan temperamennya, akan terpilih memerankan tokoh itu. Pengalaman masa lalu dalam hal emosi akan memudahkan pemeran tersebut dalam menghayati dan menampilkan dirinya sesuai dengan tuntutan cerita. Temperamen yang cocok juga akan membantu proses penghayatan diri peran yang dibawakan.
  5. Therapeutic Casting, Pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologis dalam diri seseorang. Biasanya watak dan temperamen pemeran bertentangan dengan tokoh yang diperankan. Misalnya, orang yang selalu ragu-ragu harus berperan sebagai orang yang tegas, cepat memutuskan sesuatu. Seorang yang curang memerankan tokoh yang jujur atau penjahat berperan sebagai polisi. Jika kelainan jiwa cukup serius, bimbingan khusus sutradara akan membantu proses therapeutic itu.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)