Pengertian Pitch Deck Film , Serta Cara Membuat Yang Benar

Sineas Muda
0

Pitch deck film adalah presentasi singkat yang berisi gambaran tentang film, seperti alur cerita, karakter, gaya visual, dan siapa saja yang terlibat. Presentasi ini bertujuan untuk menarik perhatian investor atau studio agar mendukung proyek film tersebut. Pitch deck film dapat diibaratkan seperti pratinjau singkat sebelum film utama di bioskop. Presentasi ini harus menarik secara visual dan memberikan kesan pertama yang baik, seperti saat wawancara kerja. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat pitch deck film, antara lain:

  1. Pastikan kontennya singkat dan menarik, umumnya tidak lebih dari enam halaman (sesuai kebutuhan)
  2. Sampaikan ide film dengan percaya diri dan seperti sedang menceritakan kisah yang mendebarkan. 
  3. Buat pendengar merasa seperti sedang menonton film dalam benak mereka
  4. Sampul Pitch Deck harus menarik perhatian dan mencerminkan esensi proyek. Gunakan gambar atau karya seni berkualitas tinggi yang menyampaikan suasana hati dan genre film. 

Mengapa Pitch Deck Penting untuk Pendanaan Film?

Berikut adalah alasan mengapa pitch deck yang dibuat sangat penting untuk produksi Kalian:

  • Mendapatkan Pendanaan dari Studio dan Investor, Pitch deck membuat permintaan Kalian sangat jelas sekaligus memberi investor keyakinan bahwa Kalian telah memikirkan setiap aspek proyek. Tahukah Kalian bahwa 75% investor lebih menyukai presentasi dengan cerita visual yang jelas daripada pitch yang banyak berisi teks? Memvisualisasikan potensi film Kalian melalui visual yang memukau dan data yang ringkas dapat menjadi pembeda antara jawaban "ya" dan "tidak".
  • Menyajikan Penawaran kepada Calon Pembeli, Baik Kalian mengajukan penawaran ke platform streaming, distributor, atau pembeli internasional, pitch deck adalah format yang mereka harapkan. Format ini memberikan ringkasan yang mudah dipahami tentang nilai dan daya jual film.
  • Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas dengan Para Pemangku Kepentingan, Pitch deck yang profesional menunjukkan bahwa Kalian serius, terorganisasi, dan siap untuk menyampaikannya. Dengan menyajikan keahlian tim Kalian, kelayakan pasar film, dan proyeksi keuangan Kalian secara jelas, Kalian membangun kepercayaan dan meletakkan dasar untuk kemitraan jangka panjang.


Panduan untuk Membuat Presentasi Pitch Deck Film 

Langkah 1: Tentukan Tujuannya

Sebelum menyusun pitch deck Kalian, penting untuk menentukan tujuan utama Kalian. Dalam industri film, tujuan dapat bervariasi, termasuk:

  1. Mengamankan Investasi: Menarik dana dari investor swasta, perusahaan produksi, atau perusahaan pembiayaan film untuk menutupi biaya produksi.
  2. Membentuk Kemitraan: Berkolaborasi dengan distributor, ko-produser, atau agensi bakat untuk meningkatkan jangkauan dan keberhasilan proyek.
  3. Memperoleh Kesepakatan Distribusi: Memastikan film Kalian menjangkau penonton melalui bioskop,platform streaming, atau pasar internasional.
  4. Memperoleh Perjanjian Pra-Penjualan: Menjual hak distribusi di wilayah tertentu sebelum film selesai untuk mengamankan pendanaan di muka.
  5. Terlibat dalam Festival Film: Mendapatkan akses ke festival bergengsi untuk membangun kredibilitas dan menarik peluang lebih lanjut.

Menetapkan tujuan Kalian dengan jelas akan menyesuaikan pitch deck Kalian agar selaras dengan pemangku kepentingan spesifik yang Kalian targetkan, sehingga meningkatkan kemungkinan tercapainya hasil yang Kalian inginkan.


Langkah 2: Kenali Audiens Kalian

Memahami kepada siapa Kalian akan melakukan promosi sama pentingnya dengan memahami konten promosi Kalian. Setiap pemangku kepentingan memiliki prioritas dan perhatian yang berbeda:

Jenis-jenis Investor:

  1. Investor Ekuitas: Mencari kepemilikan saham dan tertarik pada potensi keuntungan dan kelangsungan pasar.
  2. Investor Swasta : Mungkin memiliki motivasi pribadi dan mencari cerita menarik atau dampak sosial.
  3. Perusahaan Pembiayaan Film: Fokus pada keuntungan finansial dan keselarasan proyek dengan portofolio mereka.

Kekhawatiran Umum:

Pengembalian atas Investasi (ROI): Kejelasan tentang bagaimana dan kapan mereka akan memperoleh keuntungan.


Langkah 3: Gunakan Template Presentasi yang Menarik yang Berisi Tentang.

Slide 1: Elevator Pitch

Judul: “[Nama Film]: Sebuah Cerita yang Berkesan”

Isi:

  • Sinopsis 1-2 Kalimat: “Kisah mencekam tentang [perjuangan atau perjalanan tokoh utama], dengan latar belakang [latar yang unik]. Film ini mengeksplorasi tema-tema [tema-tema utama], menjanjikan pengalaman sinematik yang emosional dan tak terlupakan.”
  • Genre dan Sasaran Pembaca: “Genre: [Drama, Komedi, Thriller, dll.] | Target Pemirsa: Usia [rentang], [minat tertentu seperti 'penggemar film X,' 'sinema art-house,' atau 'pencari sensasi'].”
  • Taglinenya: Kalimat yang kuat dan berkesan yang merangkum esensi film, misalnya, “Beberapa kebenaran tidak dapat disembunyikan selamanya.”
  • Visualisasi: Opsional: Gambar yang kuat atau gambar diam dari seni konsep yang langsung menentukan suasana.


Slide 2: Sorotan Investor

Mengapa Film Ini Merupakan Investasi yang Cerdas:

  • Peluang Pasar: “Kategori [genre] telah tumbuh X% selama Y tahun terakhir, dengan film-film hits baru seperti [contoh film] meraup pendapatan kotor sebesar $[jumlah].”
  • Rekam Jejak Terbukti: Soroti keberhasilan tim sebelumnya: “Film terakhir [Nama Sutradara] memperoleh [statistik], ditampilkan di [festival].”
  • Kisah Menarik yang Menarik Perhatian Banyak Orang: “Proyek ini merupakan perpaduan [elemen-elemen yang familiar dari film-film terkenal] dengan sudut pkalianng yang unik dan belum tersentuh.”
  • Strategi Distribusi yang Jelas: “Menargetkan distribusi melalui [Netflix, HBO, bioskop, dll.] dengan rilis yang direncanakan pada [waktu tertentu, misalnya, film laris musim panas atau musim penghargaan].”
  • Potensi ROI Tinggi: Bandingkan dengan film sukses sejenisnya: “[Film] dibuat dengan anggaran $[dan menghasilkan pendapatan box office atau streaming $[.”)


Slide 3: Masalah/Peluang

Mengapa Film Ini Sekarang?

  • Relevansi Budaya: “Dengan penonton yang mendambakan cerita tentang [topik/isu], film ini selaras sempurna dengan perbincangan terkini seputar [tema sosial, emosional, atau budaya].”
  • Pasar yang Kurang Terlayani: "Ada kesenjangan di pasar untuk film [genre] yang merupakan [kata sifat] dan [kata sifat]. Riset kami menunjukkan [wawasan statistik, misalnya, X% pemirsa streaming mencari genre ini]."
  • Seruan Universal: “Tema-tema [misalnya, cinta, penebusan, keberanian] beresonansi dengan khalayak dari berbagai demografi, sehingga membuatnya mudah dipahami namun tetap mendalam.”
  • Urgensi: “Karena peristiwa terkini [sebutkan tren] menyoroti pentingnya cerita ini, ini adalah waktu yang tepat untuk mengangkatnya ke permukaan.”


Slide 4: Ceritanya

Ringkasan:

Ringkasan naratif ringkas yang menangkap inti cerita: “Dalam [latar], [tokoh utama], sebuah [peran/sifat], menghadapi [tantangan utama]. Dipaksa untuk menghadapi [rintangan/antagonis], mereka memulai perjalanan [kata sifat, misalnya, penemuan jati diri, bertahan hidup, penebusan]. Film mencapai klimaks sebagai [titik balik atau klimaks utama].”

Karakter Utama dan Alur Cerita:

  • “[Protagonis]: [Deskripsi singkat tentang tokoh utama].
  • “[Karakter Pendukung]: Hubungan mereka dengan protagonis dan peran penting.”

Keunggulan Unik Plot Cerita: “Tidak seperti [genre] tradisional, cerita ini menjalin [liku atau elemen tertentu, misalnya, penceritaan nonlinier, wahyu yang tidak terduga].”


Slide 5: Visi

Identitas Artistik Film:

  • Visi Direktur: Kutipan langsung atau ringkasan tujuan sutradara: “Film ini bertujuan untuk memadukan kedalaman emosional [sutradara berpengaruh] dengan tontonan visual [film terkenal].”
  • Inspirasi Visual: Jelaskan estetikanya, dengan merujuk pada film atau gaya artistik lain: “Bayangkan nada atmosferik [nama film] bertemu dengan realisme kasar [film lain].”
  • Elemen Inovatif: Soroti apa yang membuatnya menonjol: “Memanfaatkan [teknik kamera baru, pencahayaan kreatif, atau VFX yang inovatif].”
  • Konsep Seni (Mood Board): Sertakan satu atau dua visual berdampak yang langsung membawa penonton ke dunia film.


Slide 6: Audiens dan Pasar

Analisis Target Audiens:

  • Demografi: “Audiens yang kami targetkan adalah [rentang usia], condong ke [jenis kelamin/minat]. Pasar utama meliputi [negara/wilayah].”
  • Psikografis: “Audiens ini menghargai [ciri-ciri, misalnya, keaslian, pelarian, representasi yang beragam]. Mereka adalah penonton [platform/genre] yang bersemangat.”
  • Film yang sejenis: “Judul-judul sejenis seperti [film sukses] telah meraup pendapatan kotor sebesar $[jumlah] secara global, yang menunjukkan permintaan yang kuat untuk genre ini.”
  • Kebiasaan Menonton: “X% dari target demografi kami lebih menyukai platform streaming seperti [Netflix, Hulu], sementara Y% masih menghargai rilis film di bioskop.”
  • Integrasi Media Sosial: “Strategi pemasaran kami memanfaatkan platform seperti Instagram dan TikTok, yang mendominasi keterlibatan di antara [segmen audiens].”


Slide 7: Tim Kreatif

Siapakah yang Mewujudkan Visi Tersebut?

Anggota Tim Utama (Three Angle System):

  1. “[Sutradara]: Dikenal karena [karya terkenal, penghargaan, atau gaya unik].”
  2. “[Produser]: Bertanggung jawab atas [kesuksesan masa lalu, kemitraan dengan studio papan atas, dll.].”
  3. “[Penulis]: Terkenal karena [naskah yang luar biasa, penghargaan dalam bidang penceritaan].”

Kolaborasi Khusus: “Menampilkan sinematografer di balik [film-film sukses] dan seorang komposer yang dikenal atas [penghargaan atau soundtrack unik].”

Mengapa Tim Ini? “Rekam jejak yang terbukti dalam menciptakan film yang disukai penonton dan sukses secara finansial.”. Sertakan foto kepala atau gambar profesional untuk memanusiakan tim.


Slide 8: Gaya Visual

Tampilan dan Nuansa Film

  • Referensi Visual Utama: Gunakan perbandingan sinematik: “Terinspirasi oleh pencahayaan dan nada [nama film] dan desain produksi [film lain].”
  • Palet Warna: Tunjukkan gradasi atau kolase warna yang menggambarkan suasana hati (moodboard) : “Nada hangat untuk nostalgia, abu-abu kalem untuk ketegangan, rona cerah untuk momen klimaks.”
  • Gaya Sinematografi: “Film ini akan menampilkan bidikan sudut lebar untuk menekankan skala, bidikan close-up yang intim untuk kedalaman emosi, dan bidikan pelacakan dinamis untuk rangkaian aksi.”
  • Gambar Konsep (moodboard) : Sertakan visual berkualitas tinggi untuk membawa penonton ke dunia yang dibayangkan.
  • Soroti teknologi atau teknik unik apa pun: “Memanfaatkan [teknologi kamera tertentu] untuk penceritaan yang mendalam.”


Slide 9: Rencana Produksi

Bagaimana Film Akan Dibuat

Ikhtisar Garis Waktu: “Praproduksi dimulai [tanggal], dengan jadwal syuting selama [X minggu/bulan] sejak [tanggal mulai]. Pascaproduksi selesai pada [tanggal].”

Tonggak Penting:

  • Praproduksi: “Pemilihan pemain, pencarian lokasi, pembuatan papan cerita.”
  • Produksi: “Fotografi utama dan persiapan VFX.”
  • Pascaproduksi: “Penyuntingan, penilaian, gradasi warna, dan persiapan materi pemasaran.”

Kemitraan: “Kolaborasi dengan [perusahaan produksi, studio, atau talenta ternama].”

Penyelesaian dan Rilis: “Diperkirakan rilis teatrikal pada [musim/tahun] dengan ketersediaan OTT/streaming segera setelahnya.”


Slide 10: Keuangan

Ikhtisar Anggaran:

  • Kategori tingkat tinggi: “Produksi ($X), Pasca Produksi ($Y), Pemasaran dan Distribusi ($Z).”
  • Angka anggaran total: “$[jumlah] termasuk dana kontinjensi.”

Rincian Pendanaan:

  • “Dijamin: [persentase atau jumlah].”
  • “Diperlukan: [jumlah investasi yang tersisa].”

Aliran Pendapatan:

  • “Box office, hak streaming, sindikasi TV, penjualan internasional, pemasaran.”

Potensi ROI:

Sertakan bagan yang membandingkan anggaran dan pendapatan kotor dari film sejenis.

“Film sejenis dalam genre ini dengan anggaran serupa telah mencapai ROI rata-rata [X%].”

Lihat  artikel slide keuangan  untuk tips lebih lanjut.


Slide 11: Risiko dan Mitigasi

Mengatasi Tantangan Potensial

Risiko Utama: “Penundaan produksi, pembengkakan anggaran, persaingan pasar, kejadian global yang tidak terduga.”

Strategi Mitigasi:

  • “Manajer proyek yang berpengalaman memastikan kepatuhan terhadap jadwal.”
  • “Kemitraan yang terjamin dengan distributor yang mapan mengurangi risiko pemasaran dan distribusi.”
  • “Tim produksi yang terbukti memastikan efisiensi anggaran.”

Keseimbangan Risiko-Hadiah:

Soroti mengapa film ini merupakan risiko yang diperhitungkan dengan potensi keuntungan yang tinggi: “Kombinasi dari [keahlian tim], [waktu pasar], dan [permintaan genre] menjadikan ini sebuah investasi yang sangat menguntungkan.”


Slide 12: Penutup & Ajakan Bertindak

Menginspirasi Aksi

  • Ringkasan Akhir: “Film ini bukan sekadar cerita—ini adalah pengalaman yang akan memikat penonton, menghasilkan pendapatan, dan menonjol di pasar yang kompetitif.”
  • Mengapa Sekarang? “Dengan tim kami yang sudah siap dan meningkatnya permintaan penonton, inilah saatnya untuk bergabung dengan kami dalam mewujudkan [Nama Film].”
  • Ajakan Bertindak: “Mari kita wujudkan visi ini. Hubungi [Produser/Titik Kontak] di [Email/Telepon] untuk keterangan lebih lanjut atau untuk menjadwalkan pertemuan.”
  • Dampak Visual: Tutup dengan gambar atau konsep seni yang kuat dari film, disertai dengan tagline.


Langkah 4: Rancang Pitch Deck Profesional. 

Desain pitch deck Kalian berperan penting dalam menarik perhatian dan menunjukkan profesionalisme. Pitch deck yang dirancang dengan baik memastikan konten Kalian menarik secara visual dan mudah diikuti, sehingga meninggalkan kesan abadi pada audiens Kalian. Membuat pitch deck dari awal dapat memakan waktu, tetapi dengan alat dan templat yang tepat, Kalian dapat menyederhanakan prosesnya dan memastikan hasil yang profesional.


Dibawah ini adalah contoh Pitch Deck sederhana yang saya buat, setelah kegiatan KBM Screening Film dengan judul "Don't Breathe 2" pada (Rabu, 08 Januari 2025 - dikelas XII BP2 dan X BP 1 SMK Negeri 1 Gunung Sindur - Pusat Keunggulan).  Adapun informasi dan berita yang saya dapat dan ambil dari berbagai sumber termasuk Wikipedia.



Bagi kalian yang membutuhkan contoh Pitch Deck diatas, silahkan klik tombol Download dibawah ini :


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)