Teknik Audio dalam Film

Sineas Muda
0

Halo sahabat Sineas, audio dalam film atau suara dalam film itu merupakan elemen yang sangat penting dan bisa memberikan lebih dari segi dramatic di film. Karena film merupakan karya audio visual, jadi audio atau suara dan visual atau gambar itu sama-sama penting dan saling mendukung saling dukung. Jika gambar tidak sanggup lagi  menjelaskan suatu hal, maka unsur suara lah yang memiliki peran untuk menyampaikan informasi ke penonton lain dan itu unsur suara juga bisa nambahin. dramatic di film kita.

Untuk bisa produksi suara yang bagus kita harus tahu terlebih dahulu pembagian dan unsur-unsur suara di film suara dalam film, yaitu:

  • Speech,
  • Sound effects  (SFX) dan
  • Music


Speech

Speech adalah suara yang dikeluarkan dari mulut manusia speech,  dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu

  • Dialog
  • Monolog
  • Direct Address
  • Narasi
  • Voice Over dan
  • Interior Monolog

Dialog adalah percakapan dua atau lebih tokoh di film, contoh dialog :

SUMITRO

selamat pagi Pak, benar ini dengan Pak Deon Adriano?

DEON (OFF CAMERA)

pagi, iya betul Pak,

  • Monolog, adalah pembicaraan satu orang yang terkesan seperti berbicara sendiri. Monolog sering sekali dipakai di sinetron dan monolog juga sering dipakai sebelum tokoh melakukan  action.
  • Direct Address yaitu pembicaraan yang dilakukan pemain seolah-olah berbicara langsung dengan penonton, cara melakukannya  adalah dengan melihat secara langsung ke lensa. Contoh nya seperti pembawa acara di TV atau di beberapa film juga ada beberapa yang pakai Direct address misalnya di film Aruna atau Warkop DKI ada momen dimana si tokoh berbicara langsung ke penonton dengan melihat ke lensa secara langsung.
  • Narasi adalah pembicaraan Dimana sumber suaranya tidak terlihat di layar ataupun di ruang cerita. Narasi sering juga disebut Voice of God karena sumber suaranya tidak tahu dari mana dan seolah-olah bisa menembus ruang dan waktu.
  • Voice Over (VO)  adalah pembicaraan yang sumber suaranya tidak kelihatan di layar tapi ada di ruang cerita. Misalnya adegan dialog dua tokoh yaitu Budi dan Agus yang tidak terlihat adalah Budi sedang mendengarkan suara Agus tapi si Agus ini tidak di tampil di layer, berarti suara Agus itu termasuk Voice Over.
  • Interior Monolog. Interior Monolog adalah pembicaraan yang suaranya diasumsikan muncul dari pikiran dan perasaan si tokoh yang muncul di layar interior. Monolog sering kita lihat dan dengar ketika adegan tokoh sedang membaca surat atau jika di sinetron biasanya jika si tokoh lagi kesel itu bakal ada interior monolog. Banyak sahabat Sineas yang mengelompokan narasi Voice Over  dan Interior Monolog menjadi unsur suara yang sama dan sering pakai istilah Of Screen Sound atau sering juga disebut dengan istilah Voice Over.

Sound Effect (Sfx).

Sound Effect (Sfx) adalah suara yang tidak sengaja dibuat contoh nya suara orang jalan, suara piring pecah, suara bantingan pintu, suara angin dan lain-lain. Bentuk paling luas dari Sound Effect (Sfx)  adalah Room Tone jika di indoor dan Atmosfer jika di outdoor. Room Tone adalah suara ruangan waktu tidak ada dialog. Sedangkan Atmosfer sebenernya sama saja seperti Room Tone tapi wilayahnya lebih luas. 


Music.

Musik punya banyak sekali fungsi di film yang dapat membuat suasana menjadi tegang, sedih, semangat dan banyak fungsi-fungsi lainnya 


Sumber Suara Film

Menurut sumbernya suara di film itu ada dua yaitu

  1. Natural Sound : suara yang muncul secara alami di sekitar kita, misalnya suara ayam berkokok atau berisiknya suara di pasar tradisional.
  2. Functional Sound : suara yang dibuat-buat untuk bikin film lebih dramatis dan memeberikan informasi tambahan ke film musik dan sound effect adalah contoh dari fungsional sound.

Selain Natural Sound dan Functional Sound, suara di film juga punya istilah Diegetic dan Non Diegetic. Diegetic itu menunjang Natural Sound sedangkan Non Diegetic  menunjang Functional Sound. 

Diegetic adalah sumber suara yang kelihatan di layar atau suara yang sama-sama didengar oleh penonton dan oleh pemain. Diegetic dibagi menjadi :

  • Diegetic Onscreen suara yang sumbernya dari aksi yang kelihatan jelas di film misalnya, suara dialog suara gelas jatuh atau bisa juga suara musik yang kelihatan sumbernya misalnya ada shoot radio terus ada suara musiknya.
  • Diegetic Offscreen : suara yang sumbernya lebih tersirat tapi tetep ada di layar misalnya suara keramaian di sekolah sahabat sineas tidak harus nampilin 11 orang yang hasil suara itu yang harus mereka masing-masing siswa satpam suaraguru anak-anak lagi lari-larian dan banyak suara-suara lain tapi penonton tahu jika suara-suara itu beneran ada di sekolah dan di lokasi itu contoh lain dari detik of screen yaitu monolog.

Non Diegetic yaitu sumber suara yang etidak kelihatan di layar atau suara yang penonton denger tapi tidak didengar sama pemain misalnya suara narasi dan suara musik atau backsound.


Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*