Penerapan Mise En Scene dalam Produksi Film

Sineas Muda
4 minute read
0

Halo Sineas Muda, sudah pernah tau belum tentang Mise En Scene (dibaca Mise Ang Scene)? Bagi kamu yang sudah tau tetap menyimak ya, sedangkan yang belum tau mari pahami dengan seksama.


Mise-en-scène (pelafalan dalam bahasa Prancis: [miz ɑ̃ sɛn]; yang berarti penempatan di panggung atau apa yang dimasukkan ke dalam adegan) adalah desain panggung dan pengaturan pemeran dalam adegan untuk produksi teater atau film,baik dalam seni visual melalui papan cerita, tema visual, dan sinematografi maupun dalam penceritaan naratif melalui arahan. Istilah ini juga umum digunakan untuk merujuk pada adegan tunggal yang mewakili sebuah film.


Di dunia perfilman, Mise En Scene sangat familiar. Ia juga merupakan salah satu aspek terpenting untuk memproduksi sebuah film. Mise En Scene berasal dari kata Perancis, yang artinya adalah “meletakkan satu objek ke dalam adegan”. Istilah ini pertama kali dipopularkan oleh kritikus asal Perancis yang terjun ke dunia teater pada tahun 1950-an. Menurut teori Turner, Mise En Scene dapat diartikan sebagai tindakan menempatkan beberapa hal ke dalam kerangka film, seperti mengatur objek yang akan difilmkan atau mengatur posisi kamera.




Pasti kamu sering sekali melihat Mise En Scene dalam film-film yang kamu tonton. Nah, bisa disimpulkan bahwa Mise En Scene “merupakan semua yang tampak dalam frame”,

dalam artian sebagai contoh berikut ini.

  1. Desain Latar atau SettingLatar terdiri dari dua jenis, latar tempat dan latar waktu. Latar tempat merupakan gambaran suatu lokasi untuk pengambilan adegan film, baik itu interior maupun eksterior. Fungsi Mise En Scene dalam aspek latar sangat penting karena dapat membuat suatu adegan film terlihat lebih nyata. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat emosi karakter dalam film, serta dapat mengambil makna sosial, psikologis, emosional, ekonomi, dan budaya dalam film. Latar tempat, suatu adegan film bisa dilakukan di lokasi nyata atau Shot On Location atau dimanipulasi menggunakan teknologi digital. Sedangkan, latar waktu menjelaskan kapan terjadinya peristiwa dalam suatu adegan film. Untuk setting, didukung oleh beberapa macam properti seperti pintu, jendela lampu, dan benda-benda lainnya pada Mise En Scene tersebut 
  2. PencahayaanPernah nggak kamu terganggu dengan pencahayaan di dalam suatu adegan film? Pencahayaan dalam film menjadi salah satu faktor penting dalam Mise En Scene untuk memproduksi film. Penggunaan intensitas dan kualitas pencahayaan dapat mewakili waktu, jarak, tekstur, suasana, dan sebagainya. Di dalam film-film horor, penggunaan cahaya yang remang dapat menjadi pilihan. Hal tersebut berguna untuk memberi kesan misteri yang lebih kuat. Aspek Mise En Scene dalam pencahayaan harus dipertimbangkan secara matang agar hasilnya dapat dinikmati oleh para penonton. Untuk mempelajari teknik pencahayaan lebih jelas, Sahabat Sineas dapat membaca DISINI
  3. BlockingUnsur dasar Mise En Scene yang berikutnya adalah melakukan blocking pemain. Secara pengertian, blocking adalah posisi duduk dan berdiri di atas panggung dan di depan kamera. Pergerakan saat sedang memerangkan film tidak boleh sembarangan. Harus sesuai dengan aturan blocking. Blocking tidak hanya digunakan saat pementasan seni teater saja, tetapi berlaku dalam adegan sebuah film. Blocking berguna untuk membuat gerakan pemain menjadi natural saat bergabung dengan elemen lain.
  4. PemainUntuk bisa berakti dengan baik, para aktor membutuhkan latihan dan penerapan karakter. Proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga hasil yang diciptakan sangat baik dan masukkan mood sesuai dengan arahan dari director atau sutradara. Di dalam media film, aktor bisa berperan lebih natural dibandingkan dengan acting dalam media panggung karena gesture yang dibutuhkan tidak terlalu kompleks.
  5. Aspek RasioAspek rasio merupakan perbandingan proporsi antara lebar dan tinggi. Unsur ini salah satu aspek yang penting dalam Mise En Scene. Di dalam suatu film, pasti terdapat aspek rasio. Secara umum, aspek rasio pada film menggunakan widescreen 16:9 dan squarespace 4:3. Sebenarnya, masih ada banyak ukuran aspek rasio. Hal tersebut tergantung pada media rekam dan output yang digunakan. Ketepatan memilih aspek rasio dapat menghindari terjadinya distorsi visual karena media output sangat beragam jenisnya seperti bioskop, televisi, internet, gadget, dan sebagainya.
  6. Kostum dan Makeup, Dalam suatu film, penggunaan kostum pada setiap karakter sangatlah penting. Fungsi Mise En Scene di sini adalah untuk mempertimbangkan penggunaan warna atau desain tertentu pada kostum. Tidak heran, jika penggunaan kostum pada suatu film terlihat sangat serasi dengan properti dan latar film. Hal ini juga membantu dalam membentuk karakter setiap tokoh yang diperankan. Sedangkan untuk makeup, setiap karakter sangat butuh penggunaan makeup untuk memperkuat karakteristik. Selain itu, makeup juga bisa menjadi simbol sebuah zaman, negara, budaya, atau status sosial tokoh yang diperankan. Misalkan saja dalam film-film superhero, film tersebut menggunakan kostum dan makeup yang sangat tegas dan kuat sehingga dapat mencerminkan seorang pahlawan. Kostum dan makeup biasanya diatur oleh perancang artistik yang bertanggung jawab mengatur secara keseluruhan bagaimana rupa dan gaya step aspek visual dalam film. Penggabungan antara kostum dan makeup dalam suatu adegan film dapat membangun karakteristik yang sangat-sangat kuat.

Itulah bagaimana perapan Mise En Scene di dalam produksi film. Setiap unsur dari bagian Mise En Scene memiliki peran yang sangat penting dalam membuat film. Pasti kamu mau menghasilkan karya film yang sangat bagus kan? Maka dari itu jangan lupa untuk selalu mencatumkan unsur-unsur Mise En Scene dalam filmmu agar visualisasinya terlihat sangat baik.

 


Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*