Penjelasan Logline, Premis dan Naskah Film

Sineas Muda
3 minute read
0

Dalam pembuatan film, beberapa elemen penting yang menjadi dasar dari pengembangan cerita adalah logline, premis, sinopsis, dan naskah. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai setiap istilah tersebut:

A. Logline

Definisi: Logline adalah kalimat singkat yang merangkum inti cerita film. Logline bertujuan untuk menarik perhatian dengan menggambarkan plot dasar, karakter utama, dan konflik utama.

Ciri-Ciri Logline:

  • Biasanya terdiri dari satu atau dua kalimat.
  • Menyebutkan karakter utama, tantangan yang dihadapi, dan tujuan karakter.
  • Menggambarkan konflik atau masalah utama dalam cerita.
  • Tujuan: Logline digunakan untuk memberikan gambaran cepat dan jelas tentang film kepada produser, investor, atau penonton tanpa perlu menceritakan detail keseluruhan cerita. Logline sering digunakan dalam pitching film.
Contoh: "Kisah seorang siswi meminta restu untuk menjadi sorang aktris nasional, tetapi terhambat oleh trauma masa lalu ayahnya".

 

B. Premis

Definisi: Premis adalah pernyataan yang lebih mendalam dari logline, menjelaskan dasar cerita, latar, karakter, dan tema utama film. Premis menyebutkan tujuan karakter utama dan tantangan yang mereka hadapi, namun tidak sedetail sinopsis.

Ciri-Ciri Premis:

  • Menjelaskan siapa karakter utama, apa tujuan mereka, dan rintangan utama yang mereka hadapi.
  • Menyebutkan genre film dan sedikit latar (tempat atau waktu kejadian).
  • Memperkenalkan tema atau pesan utama film.
  • Tujuan: Premis memberikan gambaran yang lebih terperinci dari logline dan membantu penulis dan produser untuk memvisualisasikan arah cerita secara umum. Premis juga membantu memastikan bahwa cerita memiliki pijakan yang kuat sebelum dikembangkan lebih lanjut.
Contoh:
"Kisah seorang siswi SMK meminta restu untuk menjadi seorang aktris nasional, tetapi terhambat oleh trauma masa lalu ayahnya. Sebuah kebenaran mengejutkan terungkap kematian ibunya ternyata bukan kecelakaan biasa."

 

C. Sinopsis

Definisi: Sinopsis adalah ringkasan cerita yang lebih lengkap, yang mencakup alur cerita dari awal hingga akhir, termasuk pengenalan karakter, konflik, klimaks, dan resolusi cerita. Biasanya sinopsis disajikan dalam satu hingga tiga halaman, tergantung dari kebutuhan.

Ciri-Ciri Sinopsis:

  • Menceritakan keseluruhan cerita, termasuk elemen awal, tengah, dan akhir.
  • Memperkenalkan karakter utama serta konflik internal dan eksternal yang mereka hadapi.
  • Menjelaskan perubahan yang dialami karakter sepanjang cerita.
  • Menghindari dialog langsung dan detil teknis; fokus pada alur dan perkembangan cerita.
  • Tujuan: Sinopsis digunakan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang cerita film kepada produser, investor, atau studio. Sinopsis membantu mereka memahami struktur cerita, arah plot, dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Contoh:
"Nadia, siswi SMK yang bercita-cita menjadi aktris nasional, terhambat oleh trauma masa lalu ayahnya, Pak Arman, yang kehilangan istrinya Ambar, dalam kecelakaan di lokasi syuting bersama produser nya Bimo. Namun, seiring berjalannya cerita, sebuah kebenaran mengejutkan terungkap: kematian ibunya ternyata bukan kecelakaan biasa. Ada konspirasi tersembunyi yang menyebabkan kematiannya, dan Pak Arman menyembunyikan kebenaran tersebut dari Nadia. Konflik bukan hanya soal impian Nadia, tapi juga soal kepercayaan yang hancur ketika rahasia kelam keluarga terungkap."


D. Naskah (Skenario)

Definisi: Naskah (atau skenario) adalah versi lengkap dari cerita film dalam bentuk tertulis, yang mencakup semua dialog, deskripsi adegan, serta instruksi teknis untuk pengambilan gambar. Naskah adalah dokumen utama yang digunakan oleh sutradara, aktor, dan kru untuk memproduksi film.

Ciri-Ciri Naskah:

  • Ditulis dalam format standar industri (umumnya menggunakan margin, spasi, dan tata letak tertentu).
  • Memuat slugline untuk setiap adegan, yang mencantumkan tempat, waktu, dan jenis adegan (interior atau eksterior).
  • Deskripsi adegan menjelaskan apa yang dilihat dan didengar oleh penonton.
  • Dialog ditulis untuk setiap karakter.
  • Petunjuk teknis (misalnya, gerakan kamera, pencahayaan) bisa ditambahkan namun sering kali diserahkan kepada sutradara.
  • Tujuan: Naskah adalah dokumen kunci yang akan diadaptasi ke layar selama proses produksi film. Naskah ini digunakan sebagai panduan utama oleh tim produksi untuk mengarahkan proses syuting dan editing.

Struktur Naskah:

Tiga Babak: Biasanya cerita dalam naskah dibagi menjadi tiga babak (act):

  1. Babak Pertama (Setup): Memperkenalkan karakter, latar, dan konflik awal.
  2. Babak Kedua (Confrontation): Memperdalam konflik utama dan memperkenalkan rintangan yang lebih besar.
  3. Babak Ketiga (Resolution): Menghadirkan klimaks dan menyelesaikan konflik utama, serta mengakhiri cerita.

Format: Format penulisan naskah sangat penting, termasuk aturan penggunaan margin, penomoran halaman, dan tata letak khusus untuk dialog, aksi, dan deskripsi visual.


Contoh Struktur Naskah Singkat:


Kesimpulan

Keempat elemen ini adalah tahap-tahap penting dalam mengembangkan cerita film:

  1. Logline: Deskripsi singkat cerita film dalam satu kalimat untuk menarik perhatian.
  2. Premis: Pernyataan dasar yang menjelaskan alur cerita secara lebih mendalam, memberikan gambaran tentang karakter dan konflik.
  3. Sinopsis: Ringkasan lengkap cerita, mencakup awal, tengah, dan akhir cerita.
  4. Naskah (Skenario): Dokumen penuh yang berisi dialog, deskripsi adegan, dan instruksi teknis yang siap diproduksi menjadi film.

Memahami perbedaan dan fungsi dari logline, premis, sinopsis, dan naskah sangat penting bagi penulis skenario, sutradara, produser, dan seluruh tim kreatif untuk memastikan bahwa ide cerita mereka berkembang dengan baik dari tahap awal hingga film selesai diproduksi.


Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*