Tahap Development pada Pembuatan Film

Sineas Muda
0

Development (pengembangan) adalah tahap awal yang sangat penting dalam proses pembuatan film. Pada tahap ini, ide cerita dirumuskan dan dikembangkan menjadi konsep yang lebih konkret. Semua aspek dasar film dipersiapkan secara mendalam, mulai dari penulisan naskah hingga penyusunan anggaran. Tujuan utama dari tahap ini adalah menghasilkan naskah film yang solid serta rencana produksi yang jelas sehingga film siap untuk masuk ke tahap pre-produksi.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai proses development serta berkas-berkas yang harus dibuat:

A. Ide dan Konsep Cerita

  • Langkah yang dilakukan
  • Menentukan ide awal cerita.
  • Mengembangkan ide menjadi konsep cerita yang lebih terperinci, mencakup tema, latar, dan karakter utama.
  • Menjawab pertanyaan dasar seperti: Apa yang ingin disampaikan? dan Siapa yang menjadi target audiens?

untuk mempermudah mencari Ide dan Konsep Cerita, kita dapat menuangkan dalam bentuk diagram atau  Mind Mapping (Creative Breif) 

Contoh : Mind Mapping (Creative Breif) 

B. Berkas yang dibuat

  • Logline : Kalimat singkat yang merangkum cerita (biasanya satu kalimat). Logline bertujuan untuk menarik perhatian dengan menggambarkan plot dasar, karakter utama, dan konflik utama.
  • Premis : Pernyataan yang lebih mendalam dari logline, menjelaskan dasar cerita, latar, karakter, dan tema utama film. Premis menyebutkan tujuan karakter utama dan tantangan yang mereka hadapi, namun tidak sedetail sinopsis.
  • Sinopsis : Ringkasan cerita sepanjang satu paragraf atau satu halaman, menjelaskan secara garis besar alur film dan karakter utamanya.

Untuk penjelasan singkat tentang pengertian diatas Klik Link Berikut:

C. Penulisan Naskah (Scriptwriting)

Naskah (atau skenario) :  Versi lengkap dari cerita film dalam bentuk tertulis, yang mencakup semua dialog, deskripsi adegan, serta instruksi teknis untuk pengambilan gambar. Naskah adalah dokumen utama yang digunakan oleh sutradara, aktor, dan kru untuk memproduksi film.

  • Setelah konsep cerita jelas, proses penulisan naskah atau skenario dimulai.
  • Biasanya dimulai dengan penulisan outline, yang merupakan kerangka dasar cerita.
  • Setelah outline disetujui, naskah draft pertama (first draft) ditulis. Proses revisi mungkin terjadi beberapa kali untuk mencapai naskah final.

D. Berkas yang dibuat

  • Outline, Kerangka cerita yang menjelaskan secara garis besar alur cerita dari awal hingga akhir.
  • Treatment, Versi lebih panjang dari sinopsis yang menjelaskan detail adegan, karakter, dan alur cerita utama secara lebih mendalam. Biasanya terdiri dari 10 hingga 30 halaman.
  • Naskah (Script), Naskah lengkap dengan dialog, petunjuk teknis, dan deskripsi adegan.
  • Script Breakdown, Setelah naskah diselesaikan, breakdown dilakukan untuk mengidentifikasi setiap elemen yang diperlukan untuk setiap adegan, termasuk aktor, properti, efek visual, lokasi, dan lainnya.

C. Pengembangan Karakter:

  • Penulis skenario bersama sutradara atau produser biasanya mengembangkan karakter lebih dalam, terutama karakter utama (protagonis dan antagonis).
  • Ini termasuk latar belakang karakter, motivasi, dan perkembangan karakter sepanjang cerita.
  • Profil Karakter (Character Bible), Dokumen yang mencantumkan detail karakter secara menyeluruh. Ini mencakup nama, usia, latar belakang, motivasi, konflik internal, dan bagaimana karakter tersebut berkembang sepanjang cerita.

D. Riset dan Pengembangan Kreatif

  • Jika film didasarkan pada peristiwa sejarah, budaya tertentu, atau topik khusus, maka dilakukan riset mendalam untuk memastikan keakuratan dan relevansi cerita.
  • Pada tahap ini, tim kreatif (penulis, sutradara, produser) mungkin juga mulai mengembangkan visual concept dan style film.
  • Riset Pendukung, Kumpulan data, referensi, atau dokumentasi yang mendukung keakuratan cerita.
  • Moodboard, Koleksi gambar, warna, dan elemen visual yang menggambarkan look and feel film yang diinginkan.
  • Referensi Visual, Gambar atau video yang digunakan sebagai referensi gaya visual, baik dari film lain, fotografi, atau seni rupa.

E. Pembiayaan dan Pendanaan (Financing)

  • Setelah naskah dan konsep film jelas, produser akan mulai mencari sumber pendanaan. Ini bisa melalui investor, studio film, crowdfunding, atau distribusi awal.
  • Produser harus menghitung anggaran awal untuk melihat estimasi biaya produksi.
  • Anggaran Awal (Initial Budget), Dokumen yang memuat estimasi biaya produksi film, termasuk biaya pre-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
  • Proposal Film (Film Proposal), Dokumen yang menjelaskan secara detail konsep film, target pasar, potensi keuntungan, dan kebutuhan anggaran. Biasanya disertakan juga dengan naskah atau treatment.
  • Pitch Deck, Presentasi visual yang digunakan untuk meyakinkan investor atau studio untuk mendanai proyek film. Biasanya memuat ringkasan cerita, profil karakter, rencana produksi, dan estimasi biaya.

D. Pembentukan Tim Inti (Key Creative Team)

  • Pada tahap ini, produser mulai membentuk tim inti yang terdiri dari sutradara, penulis, sinematografer, dan produser eksekutif.
  • Mereka akan bertanggung jawab atas keseluruhan visi kreatif dan teknis film.
  • Daftar Tim Inti (Key Creative Personnel List): Daftar yang memuat nama-nama anggota tim inti, termasuk jabatan dan tanggung jawab masing-masing.
  • Kontrak Awal, Draft kontrak yang disiapkan untuk anggota tim yang sudah dikonfirmasi keterlibatannya.

E. Perizinan dan Hak Cipta

  • Pastikan bahwa ide cerita dan naskah film sudah terlindungi oleh hak cipta.
  • Jika film didasarkan pada karya lain (seperti buku atau artikel), maka lisensi hak adaptasi perlu diperoleh.
  • Hak Cipta Naskah (Copyright) : Dokumen yang mendaftarkan hak cipta naskah atau ide cerita untuk melindunginya secara hukum.
  • Lisensi Adaptasi : Dokumen perjanjian untuk memperoleh hak adaptasi dari karya orang lain.

F. Penjadwalan Awal dan Perencanaan Logistik

  • Produser mulai menyusun jadwal produksi sementara berdasarkan kebutuhan skenario dan ketersediaan sumber daya.
  • Perencanaan logistik seperti pencarian lokasi, peralatan, dan pemeran juga dimulai.
  • Jadwal Produksi Awal (Preliminary Production Schedule), Garis waktu yang mencakup kapan produksi akan dimulai, durasi, serta tahap-tahap penting.
  • Rencana Lokasi (Location Scout Report), Daftar dan deskripsi lokasi yang potensial untuk dijadikan tempat syuting.

G. Penyusunan Proposal Pemasaran Awal (Marketing Strategy)

  • Pada tahap akhir development, strategi pemasaran mulai dirancang, walaupun produksi belum dimulai.
  • Identifikasi pasar yang dituju dan strategi distribusi, apakah melalui festival film, rilis bioskop, atau platform streaming.
  • Strategi Pemasaran (Marketing Plan) : Rencana awal mengenai bagaimana film akan dipasarkan, termasuk target audiens, festival yang diikuti, dan rencana distribusi.
  • Press Kit Awal, Berkas yang berisi informasi tentang film, naskah, poster awal, dan profil kreatif utama yang akan digunakan untuk keperluan promosi di tahap pra-produksi.


Kesimpulan

Tahap Development dalam pembuatan film adalah fase kritis di mana semua elemen cerita, karakter, anggaran, dan strategi pemasaran dikembangkan. Hasil akhir dari tahap ini harus mencakup naskah yang siap produksi, rencana keuangan yang solid, dan tim kreatif inti yang siap bekerja. Setelah semua berkas dan rencana siap, proyek film dapat berlanjut ke tahap pre-produksi, di mana perencanaan yang lebih detail akan dilakukan untuk mempersiapkan syuting.

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*