Pergerakan Kamera menggunakan Stabilizer

Sineas Muda
0

Pengetahuan tentang pergerakan kamera, ukuran bidikan, dan sudut sangat penting bagi semua seniman matchmove yang terampil. Ketika sutradara, editor, dan juru kamera mengacu pada jenis jepretan kamera tertentu, hal itu mungkin terdengar seperti bahasa asing jika Kalian tidak familiar dengan terminologinya. Panduan penting kami mengenai pergerakan kamera akan membantu mengungkap beberapa terminologi umum yang digunakan dalam produksi film.

Apa itu Gerakan Kamera?

Sederhananya, pergerakan kamera adalah teknik pembuatan film yang menggambarkan bagaimana kamera bergerak untuk membantu menyempurnakan sebuah cerita. Pergerakan kamera tertentu membantu mengubah pandangan penonton tanpa memotong; ini bisa menjadi cara yang bagus untuk membuat video Kalian lebih imersif dan menarik. Terkait Video Buatan Pengguna , Kalian mungkin tidak dapat mengontrol jenis rekaman yang Kalian terima. Beruntung bagi Kalian, banyak dari gerakan ini yang dapat ditambahkan di pascaproduksi.


Mengapa Gerakan Kamera Digunakan?

Pergerakan kamera dapat menambah banyak makna pada rekaman Kalian, mengubah dan membentuk perspektif pemirsa terhadap suatu pemandangan. Sangat penting untuk memahami bagaimana pemirsa Kalian menafsirkan berbagai jenis sebelum menambahkan fungsi menggeser, memperbesar, memiringkan, dan sejenisnya.

  1. The Follow, adalah gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak, bisa dengan pan, tilt, ped atau yang lainnya. Untuk menciptakan gambar yang lebih dinamis bisa juga mennggunakan crane, atau dapat juga dilakukan dengan handheld. Crane sangat memungkinkan menggabungkan beberapa gerakan kamera sehingga gambar dapat terlihat dinamis. Sesuai dengan namanya, anda bisa tempatkan subjek di tengah-tengah frame, sambil berjalan lalu kameramen bisa mengikuti subjek tersebut dari belakang.Poin terpenting dari teknik ini adalah movement yang dilakukan tetap mulus dan konsisten oleh kameramen. Tujuan teknik tersebut untuk memperlihatkan tempat lokasi yang digunakan ketika pengambilan footage.
  2. The Reverse Follow, Teknik ini kebalikan dari The follow. Jika tadi kameramen berada di belakang, maka di teknik ini kameramen berada di depan subjek dan seolah-olah subjek mengikuti kameramen. Tujuan teknik ini untuk memperlihatkan lokasi sekitar serta menambahkan karakteristik dari subjek yang disorot di frame video.
  3. The Step in Reveal, Teknik yang satu ini hampir sama dengan teknik pengambilan gambar sebelumnya. Namun di tengah-tengah video subjek masuk secara tiba-tiba dan berada di tengah frame agar memperlihatkan kesan natural.
  4. The Mini Jib Reveal, Teknik ini perlu ekstra hati-hati karena perlu dilakukan dengan posisi dan keseimbangan yang benar. Teknik ini dilakukan dengan berjalan mundur dari subjek yang diambil. Lalu subjek mengikuti kameramen yang ada di depannya. Namun pengambilan gambar dimulai dengan mereveal dari bawah subjek sampai ke bagian atas. Ini bisa memperlihatkan detail dari subjek ada di frame.
  5. The Side Track, Gerakan ini cukup mudah. Kameramen hanya perlu berjalan di pinggir subjek dengan sejajar. Berjalanlah dengan lurus dan normal dengan menghadapkan kamera ke subjek. Tidak perlu berjalan seperti kepiting karena akan menghambat gerakan pengambilan gambar.
  6. The Chest Transition, Teknik ini bisa digunakan di dalam video agar perpindahan adegan berlangsung dengan halus. Teknik ini memiliki dua tipe. Pertama, kameramen mendekati subjek, lalu subjek mendekati kameramen dan ditutup dengan kamera yang ditabrak pada dada atau pundak subjek sampai terlihat hitam. Kedua, kameramen bisa mulai dari punggung subjek dalam keadaan hitam. Lalu kameramen bisa mundur dan bersamaan dengan subjek yang maju.
  7. The Soft Focus Reveal, Gerakan dimulai dengan membingkai subjek terlebih dahulu, lalu kunci fokusnya tepat di wajah subjek. Kemudian tahan beberapa detik dengan keadaan kameramen sambil mundur dan frame berubah menjadi tidak fokus atau blur. Teknik ini juga bisa dilakukan dengan sebaliknya.
  8. The Orbit, Pergerakan kamera secara melingkar dari kiri kekanan dengan titik target yang tidak berubah.
  9. The Wipe Transition, Efek transisi wipe akan menghapus layar secara horizontal, vertikal, atau diagonal untuk memperlihatkan video baru, memberikan tampilan yang segar dan menarik. Framedari sebuah shot akan terlihat bergeser ke arah atas, bawah, kiri, maupun kanan sebelum berganti ke adegan baru.
  10. The Fake Drone, dengan teknik ini, kalian bisa membuat efek seolah-olah video diambil menggunakan drone. Caranya gampang. Pastikan kamera ada di atas monopod atau tongkat selfie. Pertama fokuskan subjek dekat ke kamera. Setelah itu, tarik kamera ke belakang sambil perlahan-lahan angkat kamera ke atas menggunakan monopod. Hasilnya video akan jadi sinematik bak diambil dengan drone mahal.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)