Mengenal Efek Transisi dalam Video Editing

Sineas Muda
0

Saat melakukan pengeditan, transisi menjadi hal yang cukup penting karena membantu perpindahan antar editan menjadi lebih mulus, serta memberikan kesan artistik. Namun, memilih transisi juga tidak bisa sembarangan.

Sebaiknya, kalian mempertimbangkan jenis konten editanmu, lalu pertimbangkan pula apakah transisi yang digunakan lebih tepat menggunakan zoom, iris, slide, dissolve, atau lainnya. Berikut adalah 25 jenis efek transisi video yang bisa kalian gunakan untuk membuat editan lebih menarik.

  1. Iris Transition, Efek transisi ini menciptakan peralihan antara dua adegan atau klip video. Dinamakan iris karena merujuk pada iris mata manusia yang membuka dan menutup untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Transisi ini memberikan efek artifisial yang membuat kamera iris seolah-olah membuka dan menutup saat rekaman. Sederhananya, video yang menggunakan iris transition menunjukkan perpindahan yang dimulai dari tepi layar, kemudian perlahan-lahan menutup ke titik tengah dan berpindah ke adegan selanjutnya.
  2. Fade In/Fade Out, Efek fade in dan fade out sangat sering digunakan untuk video editing. Efek fade in mengurangi kecerahan video secara perlahan saat memulai transisi, di mana klip video yang muncul dimulai dari kondisi gelap atau sepenuhnya transparan, kemudian pelan-pelan muncul menjadi semakin terang dan terlihat untuk sebagai sebuah adegan. Sebaliknya, efek fade out meningkatkan kecerahan saat mengakhiri transisinya. Efek ini membuat video yang ditampilkan semakin lama semakin mengecil lalu hilang dan tergantikan dengan adegan selanjutnya. Efek ini kerap mengakhiri klip dengan lembut, sehingga mampu mengalihkan perhatian penonton.
  3. Wipe Transition, Efek transisi wipe akan menghapus layar secara horizontal, vertikal, atau diagonal untuk memperlihatkan video baru, memberikan tampilan yang segar dan menarik. Framedari sebuah shot akan terlihat bergeser ke arah atas, bawah, kiri, maupun kanan sebelum berganti ke adegan baru.
  4. Zoom In/Zoom Out, Ini juga merupakan efek editing video yang sangat umum digunakan. Efek zoom in menunjukkan transisi yang memperlihatkan sebuah adegan perlahan-lahan menjadi besar. Sedangkan efek zoom out akan mempersempit sebuah adegan video, membuatnya mengecil, kemudian keluar dari layar. Efek transisi zoom in dan zoom out menciptakan pergerakan perpindahan adegan yang dinamis.
  5. Slide Transition, Sama seperti namanya, yakni slide yang artinya menggeser, efek transisi ini akan menggeser video keluar dari layar, atau menggeser video baru ke dalam layar. Efek ini bisa digunakan untuk menggambarkan perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain, menunjukkan pergantian waktu, hingga menciptakan kontras visual antar adegan.
  6. Dissolve Transition, Efek dissolve juga menjadi pilihan yang tepat jika ingin memindahkan adegan secara lembut dan nyaris tidak terasa. Efek ini menumpuk dan menggabungkan dua video yakni video pada adegan sebelumnya dan video pada adegan selanjutnya. Dua video ini akan dipudarkan sebelum menyatu sebagai bagian utuh dari video selanjutnya. Efek ini menciptakan perpindahan antar klip yang halus dan terhubung.
  7. Glitch Transition, Efek glitch menciptakan tampilan glitch atau gangguan visual yang artistik dalam perpindahan antar adegan untuk transisi yang kreatif dan futuristik. Efek ini menampilkan tampilan yang bermasalah, berkedip, atau terdistorsi sejenak sebelum kembali normal atau sebelum klip baru muncul.
  8. Zoom Rotate Transition, Zoom rotate transition adalah gabungan dari efek zoom dan rotasi untuk menciptakan perpindahan adegan yang dinamis dan futuristik. Klip akan mengalami pergerakan zoom in/zoom out dan sekaligus berputar pada sumbu tertentu sebelum menunjukkan video baru.
  9. Cube Transition, Efek cube mengubah sebuah klip atau adegan menjadi tampilan seperti kubus dan berputar untuk mengungkapkan video/adegan baru. Transisi ini menciptakan tampilan 3D atau tiga dimensi, memberikan nuansa ruang yang lebih dalam pada video. Transisi ini cocok digunakan dalam video dengan estetika modern seperti teknologi atau gaya desain ynag futuristik.
  10. Color Flash Transition, Efek transisi color flash akan menyela video dengan ledakan warna atau perubahan warna tiba-tiba dalam sebuah adegan sebelum menggantinya dengan adegan baru. Transisi jenis ini memberikan perpindahan video yang dramatis dan mencolok.
  11. Pixel Sorting, Pixel sorting merupakan teknik pengolahan citra yang melibatkan manipulasi piksel dalam gambar atau video dengan cara mengurutkan, memindahkan, atau mengubah warna-warna piksel tertentu. Efek ini memberikan transisi yang artistik, futuristik, dramatis, dan mungkin tidak biasa.
  12. Ripple Transition, Transisi ripple menampilkan perpindahan dua adegan dengan efek gelombang, atau menciptakan efek riak air yang mengalir di layar. Efek ini juga memberikan ilusi seolah layar bergetar atau bergelombang sebelum munculnya adegan baru. Ripple transition memberikan perpindahan yang dinamis, cepat, dan halus. Biasanya, efek transisi ini digunakan dalam editing video musik.
  13. Shatter Transition, Shatter transition adalah transisi yang memberikan efek ilusi tampilan video seolah hancur atau pecah menjadi fragmen-fragmen sebelum akhirnya beralih ke adegan berikutnya. Potongan-potongan gambar yang pecah kemudian terbang atau melayang ke luar layar, barulah video baru muncul setelahnya. Efek ini memberikan perpindahan yang dinamis dan dramatis.
  14. Light Leaks, Transisi light leaks menjadi salah satu efek visual yang populer dalam pengeditan video. Efek light leaks akan menambahkan cahaya bocor ke dalam video untuk memberikan nuansa yang unik, romantis, halus, dan artistik. Light leaks juga memberikan sentuhan vintage pada sebuah video. Transisi ini kerap menciptakan warna-warna yang menarik, banyak pula digunakan dalam proses editing video musik.
  15. Luma Fade, Transisi luma fade adalah transisi yang memanipulasi kecerahan (luma) dalam klip video. Saat transisi ini dimulai, klip video secara bertahap akan menjadi lebih gelap maupun lebih terang, memberikan perubahan gradasi kecerahan sehingga transisi tampak mulus dan profesional.
  16. Ink Transition, Ink transition merupakan transisi yang memberikan efek dengan elemen seperti tinta yang menyebar saat terjadi perpindahan adegan. Efek ini memberikan kesan artistik sekaligus unik.
  17. Page Flip Transition, Efek page flip menciptakan tampilan seperti halaman yang dibalik atau dilipat untuk mengungkapkan adegan setelahnya. Efek ini menunjukkan animasi yang mensimulasikan gerakan membalik atau melipat halaman buku, bisa digunakan untuk menggambarkan pergantian waktu, peralihan tema dalam sebuah cerita. Transisi ini sangat cocok dipakai dalam video yang menciptakan nuansa seperti sedang membaca buku cerita. 
  18. Mosaic Transition, Efek transisi mosaic memberikan kesan sebuah adegan atau klip video yang dipecah-pecah menjadi potongan-potongan kecil membentuk pola mozaik sebelum berpindah ke video baru di adegan selanjutnya. Transisi ini cocok dipakai dalam video kolase atau montase untuk menggabungkan klip pendek menjadi satu video utuh.
  19. Time Freeze Transition, Time Freeze Transition merupakan efek transisi video yang menciptakan tampilan yang membekukan adegan atau berhenti sejenak sebelum memperlihatkan video baru, menciptakan peralihan yang dramatis dan efek slow-motion.
  20. Mirror Transition, Mirror Transition merupakan efek transisi yang memberikan ilusi menciptakan cerminan di tengah layar yang menunjukkan dua bagian. Transisi ini memberikan tampilan refleksi antara dua video.
  21. Stretch Transition, Strech transition adalah transisi yang mengubah tampilan klip dengan cara memanjangkan atau mempersempit video sebelum beralih ke adegan selanjutnya. Transisi ini memberikan efek dinamis dan mencolok dalam sebuah video dan kerap digunakan dalam video musik atau video montase.
  22. Melt Transition, Transisi dengan efek melt menciptakan ilusi sebuah adegan meleleh atau mengalir sebelum berpindah ke klip selanjutnya. Transisi ini menunjukkan perpindahan adegan yang unik dan kreatif.
  23. Light Bulb Transition, Efek light bulb transition menciptakan perpindahan menggunakan bohlam, bekerja dengan cara memanipulasi animasi bola lampu, menunjukkan cahaya yang menyala sebelum menggantikan video lama dengan video baru.
  24. Film Roll Transition, Transisi ini memberikan tampilan perpindahan yang vintage dan klasik, memberikan ilusi seolah gulingan film sedang berputar dan bergerak untuk menunjukkan video baru di adegan selanjutnya.
  25. 3D Rotation Transition, Efek 3D rotation menciptakan perputaran video di sekitar sumbu tiga dimensi sebelum berpindah ke adegan selanjutnya. Perpindahan menggunakan efek ini kerap terlihat mencolok. Efek ini juga memberikan kesan modern, unik, estetik, dan futuristik. Penggunaan transisi-transisi tersebut dapat disesuaikan dengan kegunaan, apakah kalian ingin memperlihatkan transisi yang klasik atau futuristik.

Mengenal efek-efek transisi akan menambah wawasan kalian dalam video editing, terlebih jika kalian memiliki cita-cita untuk menjadi seorang video editor. Tentu saja, sebelum mempraktikkan efek-efek transisi tersebut, kalian perlu belajar tentang dasar multimedia dan videografi, mengenal kamera dan alat perekaman, paham tentang story board, dan hal dasar lainnya.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)