NestCast Radio Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Dalam Kegiatan Pembelajaran

Sineas Muda
0

Istilah belajar sudah tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari. Belajar merupakan kebutuhan manusia yang berlangsung sepanjang hayat tanpa mengenal batas usia (life-long Learning). Proses belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan sumber belajar atau lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku. Pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar kapan saja dan dari mana saja disebut dengan distributed learning. Pada distributed learning, pengajar, pembelajar, dan materi pembelajaran berada di lokasi yang berbeda. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif lama. Perubahan tersebut merupakan hasil dari usaha seseorang. 

Beberapa cara belajar yang efektif dan efisien di antaranya:

  1. Membuat suasana belajar yang nyaman
  2. Merangkum pokok pembelajaran
  3. Belajar bersama
  4. Belajar dengan praktik
  5. Belajar rutin tapi jangan lama
  6. Mengerti bukan menghafal 

Robert. M. Gagne dalam bukunya: The Conditioning of Learning mengemukakan bahwa: Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah mekanisme di mana seseorang menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilainilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh peserta didik dari: 

  1. Stimulus dan lingkungan, 
  2. Proses kognitif.

Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan proses kognitif. Peristiwa pembelajaran (instructional events) adalah peristiwa dengan urutan sebagai berikut:

  1. Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian agar peserta didik siap menerima pelajaran,
  2. Menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik tahu apa yang diharapkan dalam belajar itu,
  3. Mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang merupakan prasyarat,
  4. Menyampaikan materi pembelajaran,
  5. Memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar, 
  6. Membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespon) peserta didik,
  7. Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas (penguatan), 
  8. Mengukur/mengevaluasi hasil belajar, dan (9)memperkuat retensi dan transfer belajar

Menurut Arsyad (2009) terjadi kapan saja dan di mana saja. Kegiatan belajar biasanya terjadi bila ada orang yang mengajar, namun kegiatan belajar bisa juga terjadi tanpa ada kegiatan mengajar. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika seseorang itu belajar dan mengalami sendiri proses belajar secara aktif. Ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar menurut Aristo Rahadi(http://aristorahadi.word-press.com), yaitu ada interaksi pebelajar (learner) dengan sumber belajar (learning resources). Belajar tidak hanya berlangsung di lingkungan pendidikan sekolah tetapi dapat terjadi juga di luar lingkungan sekolah. Dalam kaitan ini, Arief Sadiman (2003) mengemukakan bahwa seseorang secara individual terus mengalami kegiatan belajar sesuai dengan tuntutan kebutuhannya masing-masing dan cara yang disenangi sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Tujuan belajar yang akan dicapai adalah perubahan tingkah laku, baik yang berupa tambahan pengetahuan, penguasaan konsep dan keterampilan, maupun untuk pembentukan sikap.

Radio Sekolah (NestCast Radio) merupakan salah satu sumber belajar atau media pendidikan yang dikembangkan oleh Program Keahlian Broadcasting Perfilman SMK Negeri 1 Gunung Sindur - Kabupaten Bogor. Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom-Kemdikbud). Radio Sekolah (NestCast Radio) merupakan wadah untuk mengimplementasi-kan hasil-hasil pengembangan program media audio/radio pendidikan yang diproduksi oleh Program Keahlian Broadcasting Perfilman SMK Negeri 1 Gunung Sindur. Radio Sekolah (NestCast Radio) mulai beroperasi pada tahun pelajaran 2022/2023 dipancarkan secara online melalui link :
Radio Sekolah (NestCast Radio) menyiarkan berbagai materi pendidikan yang dikemas dengan santun, cerdas, dan menghibur serta disiarkan dalam berbagai bentuk program acara. Konten siaran yang disajikan/disiarkan Radio Sekolah (NestCast Radio) terdiri atas media audio pendidikan, baik untuk pendidikan formal, nonformal maupun informal. Media audio yang ditujukan untuk pendidikan formal adalah Media Audio Penunjang Pendidikan (MAPP). Media audio untuk pendidikan nonformal, antara lain berisikan "Ngborol Santai (Ngawangkong)", "Informasi/Berita", "Biografi Tokoh Kita", "Bedah Film", "Bedah Musik", "Jelajah Jalan Kita" serta "Kabar Berita Dunia".

Di samping itu, Radio Sekolah (NestCast Radio) juga ikut menyebarluaskan informasi dan kebijakan pendidikan dengan pola sajian yang mendidik, interaktif, dan menghibur. Dalam praktik untuk peserta didik disajikan secara menarik dengan tema yang setiap hari berbeda, diantaranya :
  • Senin : MELALANG BUANA (Budaya, Iptak)
  • Selasa : MAPEG NUSANTARA (Budaya, Parawisata, Keunikan, Pahlawan) 
  • Rabu : JABAR JUARA (Keunggulan Jabar, Tokoh, Prestasi)
  • Kamis : JABAR MASAGI (Praktek Baik, Projek Pelajar Pancasila, Sekolah Ramah Anak, Anti Korupsi, Anti Bullying)
  • Jumat : ANAK SOLEH (Games, Berbagi, Kegiatan Sosial, Keagamaan)
Sub Tema :
  • Inovasi dan Prestasi, Gagasan
  • Praktek Baik
  • Isu Terdini
  • Implementasi Program/Kegiatan
  • Kegiatan Sosial
  • KATA/Praktek Bijak & Kebajikan Hidup

Dalam kaitan ini, I Nyoman Degeng yang pendapatnya Rayandra Asyhar (2012) mengemukakan bahwa media audio/ radio merupakan media Pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar (learning resources). Lebih jauh dikemukakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik sehingga memungkinkan terjadinya perilaku belajar. Berdasarkan berbagai pemikiran yang telah dikemukakan, penulis tergugah untuk melakukan kajian tentang RE sebagai salah satu sumber belajar. Kajian ini didasarkan atas pengalaman penulis selama ini dalam merancang, mengembangkan, dan merintis pemanfaatan siaran radio pendidikan, baik untuk kepentingan penataran guru sekolah dasar, maupun untuk peserta didik pendidikan dasar dan menengah. Pokok permasalahan yang dibahas di dalam kajian ini adalah

  1. Peran Radio Sekolah (NestCast Radio), sebagai radio pendidikan, 
  2. Kriteria yang menjadikan Radio Sekolah (NestCast Radio), sebagai sumber belajar, dan
  3. Konten siaran Radio Sekolah (NestCast Radio). yang menjadi sumber belajar. 
Diharapkan dengan metode kegiatan pembelajaran seperti  ini, dapat menjadi contoh untuk sekolah SMK/SMA, terdekat khusus nya Program Keahlian Broadcasting Perfilman.

Jurnal Lengkap dapat dilihat di : 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)